Sabtu, 30 Juni 2012

Bingkisan Rindu Padamu Ya Rasulullah

Duhai laut tak bertepi...
Ku ciduk air darimu...
Ku jadikan tinta...
Ku ukir huruf menjelma kata...
Ku rangkai  untaian mutiara...

Duhai kawan...
Ini bukan badai yang coba menggulung gelombang
Ini bukan ombak yang coba pecahkan karang
Ini hanya setetes embun sebagai bingkisan rindu
Pada kawan yang berlayar meniti buih
Menyongsong harapan tuk raih mutiara kasih

Duhai laut tak bertepi...
Setetes embun tak ada arti
Namun…
Ku berharap menjadi penyejuk sukma yang lara
Karena menanggung rindu agar aku tenggelam dalam lautmu

Seindahmu tidak pernah dilihat oleh mataku, dan
Seafdhalmu tidak pernah dilahirkan oleh seorang perempuan
Engkau diciptakan bebas dari keaiban, seakan-akan engkau diciptakan atas kehendakmu sendiri Ya Rasulullah

Hanya untuk Allah...
Pencipta semua makhluk pujian dan ungkapan rasa syukur
Ketika Dia telah mengutus manusia pilihan untuk semua bangsa
Tidaklah tersembunyi lagi kecintaanku untuk baginda Rasul
Bagaikan bulan purnama di kegelapan malam
 
Atau apakah karena terkenang beberapa tetangga yang
Tinggal di kampung Dzi Salami
Hingga engkau cucurkan air mata yang mengalir dari kelopak matamu bercampur dengan darah...

1 komentar: